Orang Jawa penuh dengan hitungan
dan perhitungan. Orang mau mendirikan rumah, menikahkan anak, membuka usaha dan
sebagainya semuanya serba dihitung dan diperhitungkan. Namun ada sesuatu yang
cukup unik dalam perhitungan orang sebagian masyarakat Jawa, yaitu menghitung
masa depan pasangan yang menikah berdasarkan namanya. Anda boleh (tidak)
percaya, tapi cobalah anda hitung masa depan anda dan pasangan anda berdasarkan
nama. Huruf depan dan belakang anda dan pasangan anda dikonversikan dalam huruf
jawa berikut:
Ha
|
Na
|
Ca
|
Ra
|
Ka
|
Da
|
Ta
|
Sa
|
Wa
|
La
|
6
|
3
|
3
|
3
|
3
|
5
|
3
|
3
|
6
|
5
|
Pa
|
Dha
|
Dja
|
Ya
|
Nya
|
Ma
|
Ga
|
Ba
|
Tha
|
Nga
|
1
|
4
|
3
|
8
|
3
|
5
|
1
|
2
|
4
|
2
|
Nama kedua pasangan hasil
konversi tersebut selanjutnya dijumlah, dan dihitung berdasarkan kategori
berikut:
Jatuhnya
hitungan
|
Istilahnya
|
Maknanya
|
Keterangan
|
1
|
Tunggak tanpa semi
|
Jelek
|
Sengsara selamanya berkumpul
|
2
|
Pisang pinunggel
|
Jelek
|
Putus salah satu
|
3
|
Lumbung gumuling
|
Jelek
|
Selamanya serba kekurangan
|
4
|
Sanggar waringin
|
Baik
|
Akan jadi pelindung (pengayoman).
|
5
|
Pedaringan kebak
|
Baik
|
Akan jadi pelindung (pengayoman) dan serba
kecukupan
|
6
|
Satriya lelaku
|
Baik
|
Untuk sukses harus berbisnis ( among dagang)
|
7
|
Pandawa
|
Baik
|
Selamanya serba tenang dan damai (ayem tentrem)
|
Selebihnya dari 7 maka dihitung
mulai dari awal lagi (mulai dari 1).
Contoh:
Laki-laki : Bambang Suseno
Perempuan : Endang Werdiningsih
Pasangan ini kalau dihitung
adalah sebagai berikut:
Laki-laki = Ba (2) + Na (3) = 5
Perempuan = Ha (6) + Ha (6) = 12
Jumlah = 17
Kalau dihitung angka 17 tersebut
adalah 7 (2) dan sisanya 3, maka jatuh pada hitungan Lumbung gumuling yang
maknanya selamanya serba kekurangan.
Contoh yang lain
Laki-laki : Djaya Sentosa
Perempuan : Kartika Sari
Pasangan ini kalau dihitung
adalah sebagai berikut:
Laki-laki = Dja (3) + Sa (3) = 6
Perempuan = Ka (3) + Ra (3) = 6
Jumlah = 12
Kalau dihitung angka 12 tersebut
adalah 7 (1) dan sisanya 5, maka jatuh pada hitungan pedaringan kebak yang
maknanya Akan jadi pelindung (pengayoman) dan serba kecukupan.
Itulah salah satu hitungan dan perhitungan
masyarakat Jawa tentang pernikahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar